KEBUDAYAAN RIAU
1. SEJARAH
Tiap tanggal 9 Agustus kita memperingati Hari Ulang
Tahun Provinsi Riau, tapi tak banyak yang tau sejarah terbentuknya Provinsi
Riau. Berikut ini sejarah singkat terbentuknya Provinsi Riau.
Pada awalnya Provinsi Riau tergabung dalam Provinsi Sumatera Tengah yang terdiri dari tiga
Residen yaitu Jambi, Riau dan Sumbar dimana pusat pemerintahan berada
di Residen Sumatera Barat.
Adapun alasan pemisahan diri Residen Riau dari
Provinsi Sumatera Tengah karena:
- Pusat
pemerintahan yang berada di Residen Sumbar sehingga Riau memang tidak
terlalu terperhatikan oleh pemerintah provinsi
- Adanya
perbedaan karakteristik daerah sehingga pemahaman visi dari
masing-masing residen tidak dapat disatukan
- Ada kesan
bahwa pihak pemegang kekuasaan di Sumatera Tengah selalu memaksakan diri
setiap kebijakan yang diambilnya
Ide pendirian Provinsi Riau ini awalnya hanya ada
tingkat elit dan tokoh masyarakat Riau, dimana salah satunya (Alm) H. Wan
Ghalib.
Saat itu, masyarakat dari empat Kabupaten yaitu Bengkalis, Kepri, Indragiri, dan Kampar telah bertekad untuk sama-sama
berjuang membentuk Provinsi Riau. Kemudian membentuk Panitia Persiapan
Provinsi Riau (PPPR) pada rapat Panitia Persiapan Provinsi Riau, 2-6 Desember
1955.
Melalui Kongres Rakyat Riau (KRR) ke-1 yang
berlangsung di Pekanbaru, 31 Januari hingga 2 Februari
1956, rakyat Riau sudah membulatkan tekad untuk membentuk provinsi
sendiri.
Hingga pada tanggal 9 Agustus 1957 di Bali, Presiden
Soekarno menandatangani Undang-Undang Darurat Nomor 19 tahun 1957 yang
menyatakan pembentukan daerah-daerah tingkat I, yaitu Sumatera Barat, Jambi dan
Riau. Oleh sebab itu, tiap tanggal 9 Agustus di peringati sebagai Hari
Jadinya Provinsi Riau.
2. KEBUDAYAAN DAN KESEENIAN RIAU :
Rumah Adat
Riau memiliki
beberapa jenis rumah adat karena identik yang dimiliki oleh daerah ini yaitu
melayu, seperti : Balai Salaso Jatuh, Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar, Rumah
Melayu Atap Limas, Rumah Melayu Lipat Kajang dan Rumah Melayu Atap Lontik.
Bentuk rumah tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang
berdiri diatas tiang dengan bangunan persegi panjang
Pakaian Adat
Baju untuk
laki-laki Melayu Riau adalah Baju Kurung Cekak Musang atau Baju Kurung
Teluk
Belanga. Selain Baju Kurung Cekak Musang, busana pengantin laki-laki adalah
kain
samping bermotif serupa dengan celana dan baju, distar berbentuk mahkota
dipakai di kepala, sebaiwarna
kuning di bahu kiri, rantai panjang berbelit dua yang dikalungkan di leher, canggai yang dipakai di kelingking,
sepat runcing di bagian depan, dan keris hulu burung serindit pendek yang
diselipkan di sebela kiri. Sementara busana yang dikenakan perempuan
berbeda-beda, perempuan memakai Baju Kurung Kebaya atau Kebaya Pendek.
Kepala
hanya memakai sanggul yang dihiasi dengan bunga-bunga. Pakaian pengantin
perempuan pada Upacara Akad Nikah adalah Baju Kebaya Laboh atau Baju Kurung
teluk. Kemudian, untuk pakaian pada waktu upacara Bersanding adalah Kebaya
Laboh atau Baju
Senjata Tradisional
Seperti
daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, Riau pun memiliki senjata tradisional
dari daerah tersebut. Senjata tersebut bernama Tumbuk Lada, alat ini biasanya
digunakan untuk peretempuran. Tumbuk
lada memiliki beberapa bentuk diantaranya adalah bilah senjata tumbuk
lada berbentuk badik seperti badik sulawesi akan tetapi yang membedakan adalah
bentuk sarungnya. Selain itu, ujung pangkal sarung senjata tumbuk lada
berbentuk bundar yang dihiasi dengan ukiran yang dipahat. Lapisan pada sarung
Tumbuk Lada adalah lapisan kepingan perak yang diukir dengan pola yang rumit
Tari Tradisional
Riau pun
memiliki kesenian tari tradisional seperti tari tandak. Tari Tandak biasanya di
pertunjukkan pada malam hari, tarian ini diawali dengan semua peserta tari
tandak membentuk sebuah lingkaran dan saling berpegangan pundak setiap peserta,
dan berjalan sambil mengangkat kaki dan menghentakannya ke tanah. Tarian ini
bertujuan agar pemuda dan pemudi mempunyai kesempatan untuk bertemu. Tari
Tandak menjadi media silaturahmi tempat bertemunya antara pemuda dan pemudi
antar kampung. Banyak pasangan suami istri yang bermula dari pertemuan acara
tari Tandak ini namun ada pula yang kisah cintanya tidak direstui pihak
keluarga
Alat Musik Tradisional
Rebana Ubi
Rebana ubi
digunakan sebagai alat komunikasi sederhana pada zaman itu karena bunyinya yang
cukup keras. Jumlah pukulan pada rebana ubi memiliki makna tersendiri yang
telah dipahami oleh masyarakt saat itu
Kordeon
Kordeon adalah alat musik yang berasal
dari Riau. Alat musik ini bisa dimainkan dengan cara dipompa. Alat musik ini
termasuk sulit untuk dimainkan. Tidak banyak yang dapat memainkannya.
Makanan Khas Riau
Riau memiliki
makanan khas yang banyak disukai oleh wisatawan lokal maupun wisatawan manca
negara yang berkunjung ke daerah ini. Makan khasnya seperti Bolu Kemojo, Lempuk
Durian, Es Laksamana Mengamuk, Roti Jala, Kue Bangkit dan masih banyak yang
lain
Daftar Pustaka :
http://khantydwi.blogspot.com/2013/05/kesenian-dan-kebudayaan-riau.html
http://khantydwi.blogspot.com/2013/05/kesenian-dan-kebudayaan-kalimantan-barat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar